Carrot

Thursday 3 April 2014

Kajian Kepenulisan Non Fiksi




Pagi, fellas! Hari ini saya akan mereview sedikit pertemuan Forum Lingkar Pena ke-3 minggu lalu, tepatnya tanggal 23 Maret 2014. Tidak seperti biasa pertemuan kami kala itu bertempat di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Tema materi yang disajikan ialah Kepenulisan non fiksi, dengan pembicara Kak Billy Antoro.

Kak Billy mengawali dengan sesi perkenalan yang kemudian dilanjutkan oleh anggota FLP 18 lainnya, termasuk saya. Meskipun cuaca cukup terik, namun suasana taman yang baru pertama kali saya singgahi cukup menarik dan indah, membuat saya melepas jenuh sesaat dan menyerap semangat untuk menuntut ilmu dari sang pemateri. 

Sebelum membahas materi, Kak Billy menyinggung sedikit tentang kepemilikan Blog. Menurutnya media tersebut berperan penting untuk menyalurkan kebutuhan menulis. Setuju! saya akui, dengan membaca atau menulis di blog seseorang akan memperoleh sensasi give and take! Kalau belum merasakannya, buruan coba. Yang terpenting ialah kita turut berbagi ilmu melalui blog walaupun tak seberapa. Dan banyak manfaat yang diperoleh apabila kita mau mengunjungi blog lain lalu membaca tulisan-tulisan yang disajikan. Transfer ilmu yang bermanfaat bukan?

Non fiksi adalah sebuah tulisan dengan sisi faktual yang lebih banyak. Jenis-jenis tulisan non fiksi antara lain, esai, biografi, resep masakan, karya ilmiah dan masih banyak lagi lainnya. Tips dari Kak Billy,  pertama, awali menulis sesuatu yang disukai dan mencari referensi sebanyak-banyaknya sehingga memiliki wawasan yang luas. Karena semangat menulis itu akan hadir apabila memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu. Dan dengan adanya semangat menulis seseorang akan menikmati proses merangkai tulisannya.

Tips yang kedua, menulis sesuatu yang unik. Jangan hanya menulis hal yang sudah biasa ditulis, temukan ide tentang sesuatu yang unik karena keunikan itu akan menghadirkan suasana baru yang lebih segar, namun harus kaya manfaat tentunya ya. Ketiga, Munculkan sisi kemanusiaan, melalui sisi kemanusiaan, karya tulis akan memiliki pesan moral yang bermakna dan juga berperan penting dalam mengajak seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Keempat, show it don’t tell it, tidak hanya menyampaikan tulisan dengan cara biasa tetapi menyampaikan dengan semenarik mungkin seperti memberikan gambaran detailnya dengan begitu pembaca akan lebih jelas dan dapat menghayati apa yang kita tulis.

Sebelum melanjutkan tipsnya, Kak Billy membuka sesi pertanyaan yang telah ditunggu-tunggu oleh anggota pramuda 18. Sambil mendengarkan pertanyaan yang diajukan, saya sempatkan membuka ruang imajinasi; mencari-cari sebuah ide unik yang mungkin dapat saya temukan.



 

2 comments:

Nur Afilin said...

review yg menarik. lanjutkan, hana!

Hasana Annas said...

Makasih kak afilin :)